DAUR ULANG KERTAS
Selasa, 10 Juni 2014
Selasa, 20 Mei 2014
Membuat Daur Ulang Kertas, Menyelamatkan Bumi?
Di kampus UIN Jakarta, Kelompok Pecinta
Alam (KPA) Arkadia, membuat sebuah inspirasi baru bagaimana sampah
kertas didaur-ulang hingga menjadi kertas baru yang berguna. Hasilnya
memang tak terlalu sempurna. Namun, cara itu setidaknya dapat mengurangi
tumpukan sampah kertas sekaligus menyelamatkan lingkungan dari ancaman
limbah sampah organik itu.
Menurut Samsul Umar, staf Arkadia,
sampah-sampah organik sebenarnya sangat mudah dimanfaatkan kembali.
Selain dapat dijadikan kompos atau media tanam, sampah organik seperti
kertas juga bisa disulap menjadi kertas baru yang berguna. “Di
lingkungan kita pasti banyak sampah kertas. Nah, jika didaur-ulang,
tentu akan bermanfaat seperti untuk menulis atau sebagai alat
pembungkus,” ujarnya saat ditemui UIN Online di tempat workshop peragaan kertas daur ulang di lapangan Student Center, Selasa (8/6).
Namun, kata dia, pemanfaatan kembali
kertas bekas tak semata untuk tujuan ekonomis, tetapi yang paling
penting adalah ikut serta menyelamatkan bumi. Dengan mendaur-ulang
kertas, misalnya, hal itu berarti dapat mengurangi penebangan pohon
sebagai bahan baku utama kertas. “Bayangkan, jika pohon banyak
ditebangi, bukan saja hutan menjadi gundul tapi bumi juga kian panas,”
dalih mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan
Humaniora semester akhir ini.
Karena itu, agar bumi terselamatkan, sejumlah langkah penghematan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, setiap mencetak sedapat mungkin menggunakan kertas di kedua sisi (timbal balik) atau kertas bekas. Kedua, menggunakan kertas daur ulang, dan ketiga memanfaatkan alat elektronik (digital file) seperti komputer dan internet baik untuk kepentingan surat-menyurat (e-mail) maupun penyimpanan arsip.
Untuk penggunaan kertas hasil daur
ulang, Samsul menyarankan agar tak buru-buru dulu membeli di toko
kertas yang belakangan banyak dijual. Sebab, pembuatan daur ulang kertas
dapat dilakukan sendiri secara mudah dan dengan alat sederhana.
Dia menjelaskan, beberapa cara untuk
membuat daur ulang kertas itu dapat dilakukan sebagai berikut. Siapkan
bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti papan triplek kain tipis, screen
(biasa digunakan sebagai alat menyablon) dengan kerapatan 36 atau 38
berukuran 25 x 25 centimeter atau 35 x 45 centimeter, rakel (alat
perata), blender, bak besar berukuran 60 x 70 centimeter atau ember,
kertas-lertas bekas (limbah), pewarna alami atau buatan, pemutih, dan
lem kayu.
Langkah pertama dalam pembuatan kertas
daur ulang, kertas bekas seperti koran, hvs berbagai ukuran, atau karton
terlebih dahulu disobek-sobek kecil dan direndam dalam air selama
sekitar dua hingga empat jam (bergantung jenis kertas, semakin tebal
semakin membutuhkan waktu lama perendaman). Untuk memperoleh hasil
kertas baru yang baik, rendaman kertas juga dapat dilakukan dengan
blender hingga halus dan menjadi bubur (pulp) dengan
perbandingan 1 gelas kertas dan 3 gelas air. Blender juga sekitar satu
setengah sendok teh lem kayu sebagai perekat. Langkah kedua, masukkan
bubur kertas ke dalam bak persegi berisi air dengan perbandingan 15
liter air dan 3 liter bubur kertas.
Langkah ketiga, masukkan screen
yang sudah dibingkai persegi (ukuran disesuaikan) ke dalam bak hingga
terendam dan angkat (tiriskan). Pastikan bubur kertas merata di atas
permukaan screen. Setelah itu, siapkan dan pasang papan triplek yang sudah dibasahi air dengan kemiringan 45 derajat. Tempelkan screen pada papan tadi lalu gosok beberapa kali dengan rakel di atas permukaan screen hingga airnya turun. Jika sudah selesai jemur dan keringkan. Kemudian kertas pun siap dipergunakan.
Ulangi semua langkah di atas dengan cara
yang sama untuk memperoleh jumlah kertas daur ulang yang diinginkan.
Hanya saja, hasil tersebut kemungkinan kurang optimal, misalnya tekstur
dan permukaan kertas yang tidak merata atau halus. Jika ingin
menghasilkan kertas berwarna, dapat juga diberi zat pewarna alami
seperti kunyit (kuning), daun jadi (merah), gambir (hitam), daun pandan
(hijau), dan pacar cina (merah muda).
“Jadi, caranya memang praktis dan mudah
meskipun menggunakan alat sederhana,” kata Samsul seraya memperlihatkan
beberapa kertas hasil daur ulang yang dibuat tim Arkadia.
Meski demikian, kertas daur ulang yang
dibuat tim Arkadia hingga kini tidak diproduksi secara massal, apalagi
untuk kepentingan komersil. Tim Arkadia hanya ingin memperlihatkan
kepada publik bahwa dengan cara seperti itulah kertas-kertas yang tak
berguna di kantor, sekolah, dan bahkan di rumah dapat didaur-ulang.
“Daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan lagi sambil berkreasi. Di
samping itu, juga untuk menyelamatkan bumi yang kini sudah panas akibat
hilangnya sebagian pohon karena ditebang maupun dibalak,” seloroh Samsul
tanpa bermaksud mempromosikan Arkadia, lembaga kemahasiswaan yang concern terhadap lingkungan.
Mengenal Proses Daur Ulang Kertas
Perbandingan
laju penanaman pohon dan konsumsinya yang tidak sebanding di Indonesia,
semakin memperkuat akan pentingnya daur ulang limbah kertas. Idealnya,
laju pertumbuhan hutan harus lebih besar dari laju konsumsinya.
Berbeda dengan di Indonesia, di Amerika Serikat 55% dari jumlah
konsumsi kertas secara nasional dapat di daul ulang dan digunakan
kembali sebagai bahan baku kertas (ref.:paperrecycles.org). Bahkan di
sana, setiap 3 pohon yang dikonsumsi, 5 pohon baru tumbuh sebagai
penggantinya. Maka, tidaklah mengherankan jika selama kurun waktu 50
tahun terakhir, populasi hutan di Amerika Serikat meningkat sampai 40%.Proses Daur Ulang Kertas
Proses daur ulang kertas bermula dari proses pemilahan limbah kertas dari limbah lainnya, mulai dari rumah tangga, sekolah, kantor-kantor atau di tempat manapun. Tahap awal ini sangat menentukan keberhasilan proses daur ulang secara keseluruhan.
Setelah limbah kertas dipisahkan dari limbah lainnya, kemudian limbah kertas diangkut ke tempat penampungan sementara. Di sini, limbah kertas kembali disortir dan dipisahkan dari limbah lainnya. Baru kemudian setelah itu limbah kertas dipress (biasanya menjadi bentuk kotak) dan dikirimkan ke pabrik kertas atau paper mill untuk diproses lebih lanjut.
Di pabrik kertas, limbah-limbah kertas tersebut dihancurkan dan dicampur dengan air untuk membuat bubur kertas. Bubur kertas selanjutnya dicuci (washed), disaring (refined), lalu dijadikan bubur kertas. Untuk menghilangkan warna dari bubur kertas, selama pembuatan biasanya ditambahkan pula bahan kimia pemutih (bleaching agent) seperti hidrogen peroksida atau H2O2.
Setiap kali kertas didaur ulang, panjang seratnya berkurang, yang berpengaruh langsung terhadap kekuatan kertas yang dihasilkan. Kira-kira kertas dapat mengalami proses daur ulang sampai dengan tujuh kali proses.
Produk Hasil Daur Ulang Limbah Kertas
Kertas yang diproduksi dari limbah kertas biasanya diklasifikasikan berdasarkan kualitas (kelas) atau grade. Setiap grade memiliki karakteristik yang berbeda. Secara umum, produk kertas hasil daur ulang biasanya dikelompokkan menjadi corrugated (bahan pembungkus barang), newsprint (kertas koran), mixed (dengan warna dan jenis yang berbeda) dan kertas kerja atau office paper.
Jenis produk kertas daur ulang ditentukan oleh limbah kertas yang digunakan sebagai bahan bakunya. Limbah kertas kualitas rendah misalnya, biasanya dibuat kembali menjadi produk kertas kualitas rendah pula, seperti corrugated paper dan newsprint. Begitu pula sebaliknya.
Nah, selain jenis produk kertas seperti tersebut di atas, masih banyak lagi jenis-jenis kertas hasil daur ulang. Informasi lengkap mengenai hal tersebut dapat dilihat di www.paperrecycles.org.
Cara membuat kertas daur ulang:
Bahan-bahan yang digunakan:
1.Kertas. Kertas yang didaur bisa berupa kertas koran (hasilnya nanti hitam keabuan), kertas HVS (hasilnya nanti berwarna putih), kertas buku tulis, majalah, sampul buku, karton bekas, dsb. Perlu diperhatikan bahwa kertas yang dilaminating tidak bisa digunakan karena plastiknya tidak bisa hancur ketika diblender.
2.Blender
3.Container atau baskom
4.Papan untuk alas mencetak
5.Rakel untuk meratakan cetakan (bisa lihat gambarnya di bagian "cara pembautan")
6.Plastik lembaran (untuk alas cetakan)
7.Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu. Cara membuat lem ini adalah dengan mengaduk tepung sagu di dalam air yang sedang direbus/mendidih.
8.Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah. Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa digunakan:
a.Kunyit, menghasilkan warna kuning
b.Daun jati, menghasilkan warna merah
c.Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna hijau
d.Gambir, menghasilkan warna hitam
e.Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
f.Nila, menghasilkan warna biru
Untuk menambahkan motif kertas, bisa divariasikan dengan campuran daun suji yang diblender kasar.
CARA PEMBUATAN:
1.Rendam kertas kira-kira 24 jam untuk kertas koran, 48 jam untuk kertas putih, 4 hari untuk majalah. Berikut ini adalah gambar kertas yang sudah direndam.
2.Kertas yang sudah direndam selanjutnya diblender hingga halus seperti bubur.
3.Untuk menghemat air, bubur kertas yang diblender tadi, disaring. Jadi airnya bisa dipakai lagi untuk blender selanjutnya.
4.Campurkan bubur kertas dengan air yang telah dicampur lem sagu. Lem ini menjadikan kertas tidak mudah sobek. Dalam proses ini, lem sagu lebih baik dibandingkan Lem Putih atau Lem Kayu. Lem Putih agak berbau. Perlu diperhatikan bahwa bila lem sagu telah dicampurkan, hendaknya bubur kertas jangan dibiarkan hingga keesokan harinya karena lem ini akan basi.
5.Perkirakan sendiri tingkat keenceran campuran bubur kertas, lem sagu, dan air. Jangan terlalu tebal/tipis, dan bisa disaring.
6.Bila ingin memberi warna, bisa menambahkan pewarna alami. Sebagai contoh, bila ingin memberi warna kuning, kunyit terlebih dahulu dijus. Demikian pula bila ingin memberi warna hijau, daun pandan juga dijus.
7.Sekarang saatnya mencetak. Saring campuran tersebut dengan screen. Caranya adalah dengan merendam screen ke dalam baskom lalu diangkat.
8.Tutup dengan plastik
9.Letakkan papan di atas plastik, lalu balikkan
10.Tiriskan dan ratakan dengan rakel
11.Angkat screen (kalau langkah 10 ditiriskan hingga benar-benar kering, hasilnya makin sempurna)
12.Jemur
13.Setelah kering, selesailah proses pembuatan kertas daur ulang.
1.Kertas. Kertas yang didaur bisa berupa kertas koran (hasilnya nanti hitam keabuan), kertas HVS (hasilnya nanti berwarna putih), kertas buku tulis, majalah, sampul buku, karton bekas, dsb. Perlu diperhatikan bahwa kertas yang dilaminating tidak bisa digunakan karena plastiknya tidak bisa hancur ketika diblender.
2.Blender
3.Container atau baskom
4.Papan untuk alas mencetak
5.Rakel untuk meratakan cetakan (bisa lihat gambarnya di bagian "cara pembautan")
6.Plastik lembaran (untuk alas cetakan)
7.Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu. Cara membuat lem ini adalah dengan mengaduk tepung sagu di dalam air yang sedang direbus/mendidih.
8.Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah. Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa digunakan:
a.Kunyit, menghasilkan warna kuning
b.Daun jati, menghasilkan warna merah
c.Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna hijau
d.Gambir, menghasilkan warna hitam
e.Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
f.Nila, menghasilkan warna biru
Untuk menambahkan motif kertas, bisa divariasikan dengan campuran daun suji yang diblender kasar.
CARA PEMBUATAN:
1.Rendam kertas kira-kira 24 jam untuk kertas koran, 48 jam untuk kertas putih, 4 hari untuk majalah. Berikut ini adalah gambar kertas yang sudah direndam.
2.Kertas yang sudah direndam selanjutnya diblender hingga halus seperti bubur.
3.Untuk menghemat air, bubur kertas yang diblender tadi, disaring. Jadi airnya bisa dipakai lagi untuk blender selanjutnya.
4.Campurkan bubur kertas dengan air yang telah dicampur lem sagu. Lem ini menjadikan kertas tidak mudah sobek. Dalam proses ini, lem sagu lebih baik dibandingkan Lem Putih atau Lem Kayu. Lem Putih agak berbau. Perlu diperhatikan bahwa bila lem sagu telah dicampurkan, hendaknya bubur kertas jangan dibiarkan hingga keesokan harinya karena lem ini akan basi.
5.Perkirakan sendiri tingkat keenceran campuran bubur kertas, lem sagu, dan air. Jangan terlalu tebal/tipis, dan bisa disaring.
6.Bila ingin memberi warna, bisa menambahkan pewarna alami. Sebagai contoh, bila ingin memberi warna kuning, kunyit terlebih dahulu dijus. Demikian pula bila ingin memberi warna hijau, daun pandan juga dijus.
7.Sekarang saatnya mencetak. Saring campuran tersebut dengan screen. Caranya adalah dengan merendam screen ke dalam baskom lalu diangkat.
8.Tutup dengan plastik
9.Letakkan papan di atas plastik, lalu balikkan
10.Tiriskan dan ratakan dengan rakel
11.Angkat screen (kalau langkah 10 ditiriskan hingga benar-benar kering, hasilnya makin sempurna)
12.Jemur
13.Setelah kering, selesailah proses pembuatan kertas daur ulang.
Difinisi Daur Ulang Kertas
DEFINISI DAUR ULANG
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Sebagai contoh, proses daur ulang alumunium diyakini mampu menghemat energi hingga 95% dan mengurangi polusi udara hingga lebih dari 90% dibandingkan proses pembuatan alumunium dari bahan mentah (bijih tambang).
BENDA BENDA YANG DI DAUR ULANG
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang- kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip/IC, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut. Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
PROSES DAUR ULANG
Proses atau Tahapan Daur Ulang. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat sobat lakukan:
• Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
• Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
• Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
• Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
• Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
Yang paling penting, semua orang dapat berpartisipasi dalam proses daur ulang. Paling tidak pada dua tahap (proses) awal daur ulang yakni mengumpulkan dan memilah sampah yang dapat dilakukan setiap saat. Jadi, tunggu apa lagi?.
MANFAAT DAUR ULANG
1. meciptakan lingkungan bersih
2 mengurangi bakteri2 yang terdapat di barang2 yang tidak terpakai
3 dari pada dibakar, pendauran ulang lebih safety karena tidak menimbulkan polusi
4 menciptakan nilai pada suatu barang yang tidak bernilai sebelumnya
5 menciptakan inovasi yang lebih brilian, misalnya dengan menggabungkan barang 1 dengan yang lain
6 dari pada ditimbun, pendauran ulang akan lebih menguntungkan tanah, misalnya pada kaleng2 bekas yang bersifat logam,apabila ditimbun akan merusak unsur2 hara yang terkandung di dalam tanah yang baik bagi tumbuhan
7 modal yeng dikeluarkan sebagai alat pendaur relatif sedikit
8 caranya yang gampang sehingga dapat dilakukan sendiri
9 jumlah bahan² yang tak dapat diuraikan yang beredar menjadi lebih sedikit
10 dapat menjadi cara alternatif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Sebagai contoh, proses daur ulang alumunium diyakini mampu menghemat energi hingga 95% dan mengurangi polusi udara hingga lebih dari 90% dibandingkan proses pembuatan alumunium dari bahan mentah (bijih tambang).
BENDA BENDA YANG DI DAUR ULANG
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang- kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip/IC, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut. Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
PROSES DAUR ULANG
Proses atau Tahapan Daur Ulang. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat sobat lakukan:
• Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
• Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
• Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
• Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
• Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
Yang paling penting, semua orang dapat berpartisipasi dalam proses daur ulang. Paling tidak pada dua tahap (proses) awal daur ulang yakni mengumpulkan dan memilah sampah yang dapat dilakukan setiap saat. Jadi, tunggu apa lagi?.
MANFAAT DAUR ULANG
1. meciptakan lingkungan bersih
2 mengurangi bakteri2 yang terdapat di barang2 yang tidak terpakai
3 dari pada dibakar, pendauran ulang lebih safety karena tidak menimbulkan polusi
4 menciptakan nilai pada suatu barang yang tidak bernilai sebelumnya
5 menciptakan inovasi yang lebih brilian, misalnya dengan menggabungkan barang 1 dengan yang lain
6 dari pada ditimbun, pendauran ulang akan lebih menguntungkan tanah, misalnya pada kaleng2 bekas yang bersifat logam,apabila ditimbun akan merusak unsur2 hara yang terkandung di dalam tanah yang baik bagi tumbuhan
7 modal yeng dikeluarkan sebagai alat pendaur relatif sedikit
8 caranya yang gampang sehingga dapat dilakukan sendiri
9 jumlah bahan² yang tak dapat diuraikan yang beredar menjadi lebih sedikit
10 dapat menjadi cara alternatif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Pengertian Daur Ulang Kertas
Daur ulang mempunyai
pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi
menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur
ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat
untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah
menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
Daur ulang
adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Sebagai
contoh, proses daur ulang alumunium diyakini mampu menghemat energi
hingga 95 persen dan mengurangi polusi udara hingga lebih dari 90 persen dibandingkan proses pembuatan alumunium dari bahan mentah (bijih tambang).
Proses atau Tahapan Daur Ulang. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat sobat lakukan:
- Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
- Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
- Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
- Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
Yang paling penting, semua orang dapat
berpartisipasi dalam proses daur ulang. Paling tidak pada dua tahap
(proses) awal daur ulang yakni mengumpulkan dan memilah sampah yang
dapat dilakukan setiap saat. Jadi, tunggu apa lagi?.
Langganan:
Postingan (Atom)